LOBBYING
Menurut kamus
Webster lobbyist adalah "a person acting for a special interest group,
who tries to influence the voting on legislation or the decisions of government
administrators" Dari defenisi tersebut terlihat bahwa lobbying adalah
suatu usaha terpadu dalam usaha mempengaruhi suatu keputusan yang akan diambil.
Meskipun pada awalnya lobbying dilakukan terhadap legislator dan orang-orang
pemerintah dan merupakan aktivitas lisan dan presentasi dalam masyarakat yang
demokratis, akan tetapi sekarang melobi
ini umum dilakukan dan sebagai suatu usaha mempengaruhi pihak manapun yang
berfungsi sebagai pengambil keputusan.
Komunikasi
dan Lobbying
Dengan dapat dikatakan bahwa Lobbying merupakan bentuk aktivitas komunikasi
baik lisan, tulis maupun visual. Karena termasuk dalam aktivitas komunikasi
maka aturan-aturan dalam komunikasi pun berlaku dan penting dalam aktivitas
ini. Karena kesuksesan dalam lobbying
tergantung pada komunikasi yang efektif, maka harus dipunyai ketrampilan
berbicara dan mendengarkan atau berkomunikasi sehingga suatu komunikasi menjadi
efektif.
Lobbying
Orang biasanya
menggambarkan seorang lobbyist atau pelobi sebagai seseorang yang banyak dan
pandai berbicara dengan cepat sehingga dapat mempengaruhi orang lain. Pada masa
sekarang ini, ketika ilmu dan informasi berkembang dengan cepat, seorang pelobi
dapat berupa seseorang yang pendiam, terpelajar bahkan dapat berupa seorang
wanita yang sangat menguasai statistik dan informasi tentang laporan-laporan
penelitian.
Karena proses
lobbying yang umum dijalankan adalah membujuk para pengambil keputusan maka
kerja pelobi dapat meliputi perencanaan yang strategis, membuat rancangan
komunikasi yang komprehensif, serta mengkampanyekan atau mengkomunikasikan
image yang hendak dibangun. Jadi dapat
dikatakan bahwa pelobi bukanlah orang yang dapat berbicara saja karena modal untuk melobi,
yang berupa informasi, data, pengetahuan, haruslah ada. Aktivitas aktivitas perencanaan yang strategis dan
komprehensif tersebut juga menyangkut aktivitas-aktivitas awal dalam melobi. Pertanyaannya
adalah: Bagaimana membuat aktivitas praktis yang dibutuhkan sebagai sarana
"membujuk" atau melobi ini? Menurut Peter Carlson dalam artikel
"The Image Makers" (Washington Post), aktivitas-aktivitas pelobi
dapat meliputi:
·
Mengirim press release
·
Mengajarkan kliennya bagaimana muncul
di TV dan berbicara di depan umum
·
Menulis editorial
·
Membujuk editor koran
·
Melobi
·
Sebagai matchmake
Modul Program Pelatihan Public Relations Lembaga Pengembangan SDM (Abhiseka Training Center)
Jl. Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta, Telp. 0274 566777
1 Nopember 2013 Editor oleh Rubby
0 comments:
Post a Comment