MASTER OF CEREMONY
Beberapa Pengertian
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sesunan WJS. Poerwodarminto yang telah diolah kembali oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (terbitan Balai Pustaka Jakarta, 1982), Pembawa Acara adalah penyaji acara, atau penyampai acara, atau pengantar acara. Apakah sesederhana itu tugas seorang Pembawa Acara? Ternyata tidak. Definisi di atas hanyalah uraian singkat untuk menyederhanakan tugas seorang Pembawa Acara yang cukup banyak dan rumit. Namun, sebanyak dan serumit apapun, kalau kita mencintai pekerjaan ini, kita akan mau dan mampu belajar untuk dapat menguasainya.
Benarkah Pembawa Acara sama dengan Protokol? Istilah Protokol berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata-kata protos dan kolla yang artinya yang pertama dan perekat. Pada mulanya istilah protokol digunakan bagi "lembaran pertama dari suatu gulungan papyrus" atau "kertas yang ditempelkan atau dilekatkan". Kemudian istilah protokol digunakan untuk menyebut "seluruh gulungan papyrus yang memuat semua dokumen negara yang bersifat nasional dan internasional".
Pengertian protokol kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dan istilah protokol dewasa ini dapat diartikan:
Pengertian protokol kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dan istilah protokol dewasa ini dapat diartikan:
·
Suatu
dokumen tata cara Internasional
·
Pemberian
service kepada pimpinan/tamu/publik dalam kegiatan resmi.
Yang jelas, protokoler
bukanlah padan kata dari Pembawa Acara. Sedangkan Pembawa Acara bisa menjadi
bagian dari protokol.
Bagaimana dengan Master of Ceremony? Apakah artinya sama
dengan Pembawa Acara? Menurut The New Oxford Dictionary yang diterbitkan oleh
Christian Brann Limmited Cirencester England dan Bay Books and Oxford
University Press, Master of Ceremony adalah: person presiding over arrangement
at social gathering, etc. (terjemahan bebas: seseorang yang memimpin
susunan/rencana acara pada berbagai pertemuan). Jadi bisa dikatakan bahwa
pengertian Master of Ceremony sama dengan Pembawa Acara. Namun berbagai
pendapat mengatakan bahwa seorang Pembawa Acara dapat disebut Master of
Ceremony (MC) apabila acara yang disajikannya bersifat
resmi/ceremonial/protokoler.
PERAN
PEMBAWA ACARA
Pembawa Acara sering diibaratkan sebagai sampul sebuah
buku. Seringkali kita berniat membaca sebuah buku karena tertarik terlebih
dahulu dengan sampulnya. Sampul yang baik akan mengukuhkan isi buku sehingga
tidak tercerai berai. Hal tersebut di atas untuk menunjukkan bahwa seorang
Pembawa Acara menjadi pusat perhatian terlebih dahulu sebelum acara dimulai dan
dia-lah yang membuat suatu acara nampak menarik. Pembawa Acara yang baik dan
siap fisik dan mental akan membuat acara yang dipimpinnya berlangsung urut dari
awal hingga akhir.
Ada juga pendapat yang menggambarkan seorang Pembawa
Acara dengan bingkai sebuah lukisan. Bagai sebuah bingkai, Pembawa Acara adalah
pembatas acara, dia-lah yang membuka dan menutup acara.
Dan bagai sebuah bingkai pulalah, Pembawa Acara adalah
“pemberi nilai atau mutu.” Betapapun bagusnya sebuah lukisan, kalau bingkainya
kayu/bambu yang keropos, bagaimana penilaian kita terhadap lukisan? Sebaliknya
mungkin lukisannya sangat sederhana, atau malah agak kacau, tetapi karena
bingkainya adalah kayu berukir yang sangat indah, atau perak, bahkan emas,
tentu akan memberi nilai-lebih pada lukisan tersebut.
Kesan ini mengandung arti Pembawa Acara turut menentukan
gagal atau suksesnya suatu acara yang seharusnya penuh keceriaan dapat menjadi
penuh kelesuan dan tidak menggairahkan apabila sederhana dapat menjadi berbobot
dan begitu menyenangkan apabila dipimpin oleh Pembawa Acara yang atraktif.
Pembawa Acara juga sering diibaratkan sebagai penguntai
kalung mutiara. Apabila penguntainya kuat, maka mutiara-mutiara akan terjalin
dengan indahnya membentuk sebuah kalung. Namun bila penguntainya putus,
mutiara-mutiara tersebut akan bercerai berai.
Hal ini menunjukkan bahwa acara yang tersusun dengan baik
sangat tergantung pada pembawa acara. Namun perlu disadari bahwa peran Pembawa
Acara seringkali kurang dihargai/tidak kelihatan ketika acara dapat berlangsung
dengan lancar dan baik. Akan tetapi apabila acara kacau, maka Pembawa Acara-lah
yang pertama kali menanggung kekacauan tersebut.
Hal ini sungguh-sungguh perlu disadari supaya kita siap
untuk tidak meminta penghargaan dan siap untuk dipersalahkan.
Syarat-syarat Dasar
Pembawa Acara:
·
Memiliki
suara jelas dan nyaman
·
Sehat
lahir dan batin
·
Memiliki
pengetahuan luas
·
Kemampuan
berbahasa memadai
·
Kaya
akan perbendaharaan kata
·
Luwes
·
Mampu
berpikir dan bertindak cepat dan tepat
·
Memiliki
sense of humor
·
Berjiwa
besar
BENTUK ACARA
1.
Formal/Resmi
Contoh:
·
Upacara
resmi kenegaraan
·
Upacara
resmi non kenegaraan
·
Upacara
perkawinan
·
Pembukaan/penutupan
seminar
2.
Semi
Formal/Setengah Resmi
Contoh:
·
Pisah-sambut
pejabat instansi
·
Resepsi
pernikahan
·
Peringatan
hari besar agama
3.
Bebas/Santai
Contoh:
·
Pergelaran
Musik
·
Acara
Ulang Tahun
·
Turnamen
Golf
PERSIAPAN
Sulit membayangkan suatu kesuksesan apabila seseorang
bekerja tanpa persiapan. Bahkan yang sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya
pun tidak jarang mengalami berbagai hambatan atau kegagalan. Kejadian yang
tidak terduga sangat sering terjadi, sehingga dibutuhkan improvisasi. Apabila
seorang Pembawa Acara tidak mempersiapkan diri dengan baik, sangat mungkin
keadaan-keadaan yang tidak terduga tersebut membuatnya “grogi” sehingga acara
yang dibawakannya turut menjadi kacau.
Persiapan-persiapan
yang harus dilakukan seorang Pembawa Acara:
1.
Observasi:
·
Panitia
penyelenggara
·
Tujuan
penyelenggara acara
·
Susunan
Acara
·
Tempat
berlangsungnya Acara
·
Audience
·
Pengisi
Acara
2.
Gladi
Bersih:
·
Untuk
mengkonfirmasikan segala hasil observasi
3.
Persiapan
Fisik:
·
Latihan
pernafasan
·
Latihan
alat-alat bicara
4.
Persiapan
Emosi:
·
Penghayatan
Acara
·
Konsentrasi
5.
Persiapan
Penampilan
KEMAUAN
UNTUK TERUS MENCOBA KEMAMPUAN,
TERUS BERLATIH, DAN BELAJAR DARI PENGALAMAN MERUPAKAN KUNCI KEBERHASILAN.
TERUS BERLATIH, DAN BELAJAR DARI PENGALAMAN MERUPAKAN KUNCI KEBERHASILAN.
Biaya Pelatihan Public Speaking di Abhiseka : 600 Ribu
Materi Pelatihan Public Speaking : Komunikasi Efektif & Teknik Presentasi, Ekspresi Suara, Performance, MC & Pembawa Acara, Latihan-latihan, 4 Minggu, 17.00-20.00 WIB, 30' Break
1 Minggu 2 Kali Pertemuan setiap hari Selasa dan Kamis Jam 17.00 - 20.00 WIB
Materi Pelatihan Public Speaking : Komunikasi Efektif & Teknik Presentasi, Ekspresi Suara, Performance, MC & Pembawa Acara, Latihan-latihan, 4 Minggu, 17.00-20.00 WIB, 30' Break
1 Minggu 2 Kali Pertemuan setiap hari Selasa dan Kamis Jam 17.00 - 20.00 WIB
Copyright,
Bahan Serahan Pelatihan Public Speaking
ABHISEKA TRAINING CENTER
Jl. Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta 55165 Telp. 0274 566777, 566759
Bahan Serahan Pelatihan Public Speaking
ABHISEKA TRAINING CENTER
Jl. Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta 55165 Telp. 0274 566777, 566759
0 comments:
Post a Comment