Monday, 24 August 2015

master of ceremony atau yang lebih di kenal dengan MC



MASTER OF CEREMONY



Beberapa Pengertian

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sesunan WJS. Poerwodarminto yang telah diolah kembali oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (terbitan Balai Pustaka Jakarta, 1982), Pembawa Acara adalah penyaji acara, atau penyampai acara, atau pengantar acara. Apakah sesederhana itu tugas seorang Pembawa Acara? Ternyata tidak. Definisi di atas hanyalah uraian singkat untuk menyederhanakan tugas seorang Pembawa Acara yang cukup banyak dan rumit. Namun, sebanyak dan serumit apapun, kalau kita mencintai pekerjaan ini, kita akan mau dan mampu belajar untuk dapat menguasainya. 
 
Benarkah Pembawa Acara sama dengan Protokol? Istilah Protokol berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata-kata protos dan kolla yang artinya yang pertama dan perekat. Pada mulanya istilah protokol digunakan bagi "lembaran pertama dari suatu gulungan papyrus" atau "kertas yang ditempelkan atau dilekatkan". Kemudian istilah protokol digunakan untuk menyebut "seluruh gulungan papyrus yang memuat semua dokumen negara yang bersifat nasional dan internasional".
Pengertian protokol kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dan istilah protokol dewasa ini dapat diartikan: 
·         Suatu dokumen tata cara Internasional
·         Pemberian service kepada pimpinan/tamu/publik dalam kegiatan resmi.
Yang jelas, protokoler bukanlah padan kata dari Pembawa Acara. Sedangkan Pembawa Acara bisa menjadi bagian dari protokol.
            Bagaimana dengan Master of Ceremony? Apakah artinya sama dengan Pembawa Acara? Menurut The New Oxford Dictionary yang diterbitkan oleh Christian Brann Limmited Cirencester England dan Bay Books and Oxford University Press, Master of Ceremony adalah: person presiding over arrangement at social gathering, etc. (terjemahan bebas: seseorang yang memimpin susunan/rencana acara pada berbagai pertemuan). Jadi bisa dikatakan bahwa pengertian Master of Ceremony sama dengan Pembawa Acara. Namun berbagai pendapat mengatakan bahwa seorang Pembawa Acara dapat disebut Master of Ceremony (MC) apabila acara yang disajikannya bersifat resmi/ceremonial/protokoler.

PERAN PEMBAWA ACARA
            Pembawa Acara sering diibaratkan sebagai sampul sebuah buku. Seringkali kita berniat membaca sebuah buku karena tertarik terlebih dahulu dengan sampulnya. Sampul yang baik akan mengukuhkan isi buku sehingga tidak tercerai berai. Hal tersebut di atas untuk menunjukkan bahwa seorang Pembawa Acara menjadi pusat perhatian terlebih dahulu sebelum acara dimulai dan dia-lah yang membuat suatu acara nampak menarik. Pembawa Acara yang baik dan siap fisik dan mental akan membuat acara yang dipimpinnya berlangsung urut dari awal hingga akhir.
            Ada juga pendapat yang menggambarkan seorang Pembawa Acara dengan bingkai sebuah lukisan. Bagai sebuah bingkai, Pembawa Acara adalah pembatas acara, dia-lah yang membuka dan menutup acara.
            Dan bagai sebuah bingkai pulalah, Pembawa Acara adalah “pemberi nilai atau mutu.” Betapapun bagusnya sebuah lukisan, kalau bingkainya kayu/bambu yang keropos, bagaimana penilaian kita terhadap lukisan? Sebaliknya mungkin lukisannya sangat sederhana, atau malah agak kacau, tetapi karena bingkainya adalah kayu berukir yang sangat indah, atau perak, bahkan emas, tentu akan memberi nilai-lebih pada lukisan tersebut.
            Kesan ini mengandung arti Pembawa Acara turut menentukan gagal atau suksesnya suatu acara yang seharusnya penuh keceriaan dapat menjadi penuh kelesuan dan tidak menggairahkan apabila sederhana dapat menjadi berbobot dan begitu menyenangkan apabila dipimpin oleh Pembawa Acara yang atraktif.
Pembawa Acara juga sering diibaratkan sebagai penguntai kalung mutiara. Apabila penguntainya kuat, maka mutiara-mutiara akan terjalin dengan indahnya membentuk sebuah kalung. Namun bila penguntainya putus, mutiara-mutiara tersebut akan bercerai berai.
Hal ini menunjukkan bahwa acara yang tersusun dengan baik sangat tergantung pada pembawa acara. Namun perlu disadari bahwa peran Pembawa Acara seringkali kurang dihargai/tidak kelihatan ketika acara dapat berlangsung dengan lancar dan baik. Akan tetapi apabila acara kacau, maka Pembawa Acara-lah yang pertama kali menanggung kekacauan tersebut.
Hal ini sungguh-sungguh perlu disadari supaya kita siap untuk tidak meminta penghargaan dan siap untuk dipersalahkan.


Syarat-syarat Dasar Pembawa Acara:
·         Memiliki suara jelas dan nyaman
·         Sehat lahir dan batin
·         Memiliki pengetahuan luas
·         Kemampuan berbahasa memadai
·         Kaya akan perbendaharaan kata
·         Luwes
·         Mampu berpikir dan bertindak cepat dan tepat
·         Memiliki sense of humor
·         Berjiwa besar

BENTUK ACARA
1.      Formal/Resmi
Contoh:
·         Upacara resmi kenegaraan
·         Upacara resmi non kenegaraan
·         Upacara perkawinan
·         Pembukaan/penutupan seminar

2.      Semi Formal/Setengah Resmi
Contoh:
·         Pisah-sambut pejabat instansi
·         Resepsi pernikahan
·         Peringatan hari besar agama

3.      Bebas/Santai
Contoh:
·         Pergelaran Musik
·         Acara Ulang Tahun
·         Turnamen Golf

PERSIAPAN
            Sulit membayangkan suatu kesuksesan apabila seseorang bekerja tanpa persiapan. Bahkan yang sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya pun tidak jarang mengalami berbagai hambatan atau kegagalan. Kejadian yang tidak terduga sangat sering terjadi, sehingga dibutuhkan improvisasi. Apabila seorang Pembawa Acara tidak mempersiapkan diri dengan baik, sangat mungkin keadaan-keadaan yang tidak terduga tersebut membuatnya “grogi” sehingga acara yang dibawakannya turut menjadi kacau.

Persiapan-persiapan yang harus dilakukan seorang Pembawa Acara:
1.      Observasi:
·         Panitia penyelenggara
·         Tujuan penyelenggara acara
·         Susunan Acara
·         Tempat berlangsungnya Acara
·         Audience
·         Pengisi Acara

2.      Gladi Bersih:
·         Untuk mengkonfirmasikan segala hasil observasi

3.      Persiapan Fisik:
·         Latihan pernafasan
·         Latihan alat-alat bicara

4.      Persiapan Emosi:
·         Penghayatan Acara
·         Konsentrasi

5.      Persiapan Penampilan


KEMAUAN UNTUK TERUS MENCOBA KEMAMPUAN, 
TERUS BERLATIH, DAN BELAJAR DARI PENGALAMAN MERUPAKAN KUNCI KEBERHASILAN.

Biaya Pelatihan Public Speaking di Abhiseka : 600 Ribu
Materi Pelatihan Public Speaking : Komunikasi Efektif & Teknik Presentasi, Ekspresi Suara, Performance, MC & Pembawa Acara, Latihan-latihan, 4 Minggu, 17.00-20.00 WIB, 30' Break
1 Minggu 2 Kali Pertemuan setiap hari Selasa dan Kamis Jam 17.00 - 20.00 WIB

Copyright,

Bahan Serahan Pelatihan Public Speaking 
ABHISEKA TRAINING CENTER
Jl. Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta 55165 Telp. 0274 566777, 566759




0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More