Monday, 15 April 2013

Teknik Penulisan Curriculum vitae

Teknik Penulisan Curriculum vitae

Contoh Ilustrasi Penulisan Curriculum vitae

Menulis lamaran kerja bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan beberapa alasan. Alasan pertama karena begitu banyaknya orang yang melamar sehingga lamaran kita mungkin tertumpuk tanpa terbaca, kedua karena kendala bahasa yang menyebabkan kita tidak pandai mengungkapkan kata-kata, ketiga karena budaya yang memungkinkan orang menilai lamaran tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Dari kenyataan tersebut, maka sebuah surat lamaran kerja beserta CV-nya haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga terbaca dan terpilih menjadi bukti unjuk diri yang efektif.

Pada dasarnya ada 3 hal penting dalam teknik penulisannya, yaitu:
  1. menarik
  2. jelas
  3. jujur.
Terlihat memang mudah, akan tetapi dalam prakteknya tidaklah selalu demikian. Dalam hal “Menarik” misalnya. Apa yang membuat orang tertarik pada diri kita melalu surat lamaran dan CV yang kita buat? Bukankah membuat orang tertarik sangat tergantung dari orang yang membaca dan orang yang membaca tersebut berbeda-beda? Demikian pula dalam membuat tulisan kita “Jelas”,  karena jelas menurut kita tidak berarti jelas pula menurut mereka. Dalam hal “jujur”, kita dihadapkan pada kenyataan yang lebih sulit lagi. “Kalau jujur nanti malah saya nggak terpilih, kalau tidak jujur bahkan nanti membuat kita sulit”. Memang serba salah. Akan tetapi, kita tidaklah terlalu risau. Ada beberapa hal yang secara umum dapat diterima oleh siapapun yang akan membaca surat “unjuk diri” kita. Hal-hal tersebut sebagai diungkapkan berikut ini.   

Surat Lamaran Kerja

Surat lamaran merupakan surat yang sangat penting sehingga kita betul-betul harus memikirkan efektivitas dari lamaran. Hal-hal yang pokok adalah:

  1. Bagian Pembuka, berupa latar belakang lamaran kita. Bagian ini lazim berisi rangkuman kualifikasi yang dimiliki yang relevan dengan jabatan yang diinginkan, menyebutkan nama atau sumber informasi tentang adanya lowongan kerja diperusahaan tersebut. Dapat juga kita sampaikan keinginan kita untuk bergabung dalam rangka memenuhi kebutuhan atau ikut memecahkan masalah yang ada di perusahaan tersebut, atau juga dapat menyebutkan berita, iklan atau pengumuman lowongan kesempatan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
  2. Bagian Isi, berupa uraian singkat kualifikasi yang dimiliki yang relevan dengan jabatan yang diinginkan. Kualifikasi ini dapat berupa pendidikan, pengalaman kerja, sikap, minat, dan aktivitas kita.
  3. Bagian Penutup, berisi harapan dan keinginan pelamar untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Pada surat ini pula jangan lupa kita menuliskan alamat komunikasi berupa nomor telepon dan lain-lain yang dapat memudahkan mereka menghubungi kita.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  1. Surat lamaran sebaiknya menampilkan kualifikasi atau pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang diinginkan.
  2. Surat lamaran sebaiknya mengungkapkan hal-hal positif tentang kualifikasi yang dimiliki sehingga membangkitkan minat bagi yang membacanya.
  3. Secara fisik surat lamaran harus rapi dan menarik, meskipun tidak berarti kita menggunakan kertas merah jambu agar menarik, karena justru nanti akan dianggap surat cinta daripada surat lamaran kerja.
  4. Mengungkapkan hal-hal yang mengakibatkan pelamar berbeda dengan pelamar lain dan mengungkapkan segala sesuatunya berdasar pada kepentingan pembaca.
  5. Surat lamaran yang dibuat asal-asalan dan tidak spesifik ditujukan pada perusahaan yang bersangkutan pun, dapat memberikan kesan kemalasan si pelamar dan pribadi yang seenaknya serta kurang kreatif.
  6. Surat lamaran sebaiknya disusun dengan cermat sehingga dapat meyakinkan pembacanya.
  7. Hindari kesalahan ejaan terutama dalam menyebutkan nama, gelar, dll.
  8. Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar.
  9. Buat surat lamaran ini hanya dalam satu halaman saja.

Orang selalu menganggap bahwa surat lamaran harus ditulis dengan tangan, akan tetapi sekarang ini kenyataannya tidaklah demikian. Kita sebaiknya mengetik surat lamaran kecuali kita memang diminta untuk menulisnya dengan tangan.

Curriculum Vitae

Kita lazim mengungkapkan diri kita melalui sebuah CV. Akan tetapi, CV ini adalah salah satu cara mengungkapkannya, dan termasuk salah satu tulisan yang termasuk dalam kategori resume. Ada tiga macam resume yang umum digunakan yaitu:
  1. functional resume
  2. chronological resume
  3. curriculum vitae.
Namun demikian, kita tidak usah terlalu risau dalam hal ini. Kalau di sini lazim dengan CV, maka pakai saja CV daripada dianggap aneh oleh pembaca surat lamaran kita.

Meskipun sekarang ini banyak template yang tersedia di internet, yang menyajikan contoh akan tetapi bukankah pengalaman orang berbeda-beda sehingga kita sebaiknya menulis dengan kemampuan sendiri tidak asal comot template tersebut.
Pada dasarnya resume adalah suatu summary sheet dalam format outline dengan key headings yang memuat : “job objective”, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, data pribadi, atau bahkan sampai dengan referensi, apabila diperlukan.

Job Objective

Dalam template yang banyak tersedia di internet bagian ini selalu menyertai cv. Acuan tersebut biasanya dilakukan oleh orang-orang di negara lain, terutama di negara maju. Akan tetapi, dalam budaya kita, bagian yang berisi tujuan/posisi yang kita harapkan sering dimasukkan dalam surat lamaran. Dengan demikian, CV tidak perlu memuat hal ini. Perbedaan ini juga terjadi di antara para profesional atau konsultan kerja. Sebagian dari mereka menganggap bahwa hal ini tidak perlu ada dan sebagian lain menganggap bagian ini perlu ada, karena menurut mereka, apabila tidak ada si reviewer kerja ini harus susah payah mengambil kesimpulan dari CV tersebut.

Pengalaman kerja

Bagian ini merupakan catatan pekerjaan yang pernah kita lakukan. Meskipun pekerjaan kita secara keseluruhan menarik perhatian si prospective employer, tetapi biasanya mereka tertarik pada pekerjaan yang terakhir dan pekerjaan yang paling menonjol dalam pengalaman kita. Oleh karena itu, bagian ini sebaiknya ditulis lebih detail. Bagian ini biasanya memuat: kapan kita bekerja, perusahaan apa, pekerjaan ada, apa yang pernah diraih, dan tanggung jawab apa yang dipegang.

Latar Belakang Pendidikan

Bagian ini termasuk daftar sekolah kita sekaligus informasi kapan kita menempuhnya. Gelar yang didapatkan, dan kalau ada penghargaan yang diperoleh selama sekolah, sebaiknya ditulis juga. Daftar aktivitas ekstrakulikuler dapat juga dimasukkan. Memasukkan data dalam bagian ini sangat bervariasi. Bagi mereka yang mempunyai banyak pengalaman pendidikan, maka kursus kursus dapat saja tidak dimasukkan namun jika kita tidak mempunyai pendidikan yang banyak, kita biasanya dapat memasukkan daftar kursus-kursus yang lain. Jadi, banyak tidaknya yang dimasukkan sangat bervariasi.

Data Pribadi

Bagian ini dapat saja berisi keadaan fisik seperti tinggi, berat, kesehatan, serta umur, hobi, aktivitas bermasyarakat, dan afiliasi profesional. Akan tetapi, informasi yang kita berikan ini juga sangat tergantung dari kebutuhan atau pekerjaan yang kita inginkan.

Hal-hal yang biasanya terjadi dalam pembuatan CV
  1. Tidak memasukkan data penting
  2. Membicarakan hal yang tidak relevan atau berbunga-bunga
  3. Terlalu membual tetapi tidak didukung dengan fakta
  4. Terlalu memuja tempat pekerjaan sebelumnya
  5. Tidak memuat tujuan karier yang jelas
  6. Pekerjaan yang cepat berpindah
  7. Terlalu memuja diri sendiri
  8. Terlalu panjang
  9. Adanya jeda antara sekolah dan pekerjaan yang tidak dijelaskan mengapa terdapat jeda tersebut.
  10. Penampilan yang terlalu menyolok.
  11. Kesalahan gramatikal dan bahasa lainnya.

Sebagai kesimpulan, untuk menguji tentang kesuksesan resume kita, kita dapat menanyakan kepada diri kita sendiri “Jika saya membaca resume ini apakah saya akan menerima calon karyawan ini?”  

Sekian, terima kasih. Selamat berjuang!

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More