Teknik Penulisan Curriculum vitae
Contoh Ilustrasi Penulisan Curriculum vitae |
Menulis lamaran
kerja bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan beberapa alasan. Alasan
pertama karena begitu banyaknya orang yang melamar sehingga lamaran kita
mungkin tertumpuk tanpa terbaca, kedua karena kendala bahasa yang menyebabkan
kita tidak pandai mengungkapkan kata-kata, ketiga karena budaya yang
memungkinkan orang menilai lamaran tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Dari
kenyataan tersebut, maka sebuah surat
lamaran kerja beserta CV-nya haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga terbaca
dan terpilih menjadi bukti unjuk diri yang efektif.
Pada dasarnya ada 3
hal penting dalam teknik penulisannya, yaitu:
- menarik
- jelas
- jujur.
Terlihat memang
mudah, akan tetapi dalam prakteknya tidaklah selalu demikian. Dalam hal
“Menarik” misalnya. Apa yang membuat orang tertarik pada diri kita melalu surat lamaran dan CV yang
kita buat? Bukankah membuat orang tertarik sangat tergantung dari orang yang
membaca dan orang yang membaca tersebut berbeda-beda? Demikian pula dalam
membuat tulisan kita “Jelas”, karena
jelas menurut kita tidak berarti jelas pula menurut mereka. Dalam hal “jujur”,
kita dihadapkan pada kenyataan yang lebih sulit lagi. “Kalau jujur nanti malah
saya nggak terpilih, kalau tidak jujur bahkan nanti membuat kita sulit”. Memang
serba salah. Akan tetapi, kita tidaklah terlalu risau. Ada beberapa hal yang secara umum dapat
diterima oleh siapapun yang akan membaca surat
“unjuk diri” kita. Hal-hal tersebut sebagai diungkapkan berikut ini.
Surat Lamaran Kerja
Surat
lamaran merupakan surat
yang sangat penting sehingga kita betul-betul harus memikirkan efektivitas dari
lamaran. Hal-hal yang pokok adalah:
- Bagian Pembuka, berupa latar belakang lamaran kita. Bagian ini lazim berisi rangkuman kualifikasi yang dimiliki yang relevan dengan jabatan yang diinginkan, menyebutkan nama atau sumber informasi tentang adanya lowongan kerja diperusahaan tersebut. Dapat juga kita sampaikan keinginan kita untuk bergabung dalam rangka memenuhi kebutuhan atau ikut memecahkan masalah yang ada di perusahaan tersebut, atau juga dapat menyebutkan berita, iklan atau pengumuman lowongan kesempatan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
- Bagian Isi, berupa uraian singkat kualifikasi yang dimiliki yang relevan dengan jabatan yang diinginkan. Kualifikasi ini dapat berupa pendidikan, pengalaman kerja, sikap, minat, dan aktivitas kita.
- Bagian Penutup, berisi harapan dan keinginan pelamar untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Pada surat ini pula jangan
lupa kita menuliskan alamat komunikasi berupa nomor telepon dan lain-lain yang
dapat memudahkan mereka menghubungi kita.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
- Surat lamaran sebaiknya menampilkan kualifikasi atau pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang diinginkan.
- Surat lamaran sebaiknya mengungkapkan hal-hal positif tentang kualifikasi yang dimiliki sehingga membangkitkan minat bagi yang membacanya.
- Secara fisik surat lamaran harus rapi dan menarik, meskipun tidak berarti kita menggunakan kertas merah jambu agar menarik, karena justru nanti akan dianggap surat cinta daripada surat lamaran kerja.
- Mengungkapkan hal-hal yang mengakibatkan pelamar berbeda dengan pelamar lain dan mengungkapkan segala sesuatunya berdasar pada kepentingan pembaca.
- Surat lamaran yang dibuat asal-asalan dan tidak spesifik ditujukan pada perusahaan yang bersangkutan pun, dapat memberikan kesan kemalasan si pelamar dan pribadi yang seenaknya serta kurang kreatif.
- Surat lamaran sebaiknya disusun dengan cermat sehingga dapat meyakinkan pembacanya.
- Hindari kesalahan ejaan terutama dalam menyebutkan nama, gelar, dll.
- Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar.
- Buat surat lamaran ini hanya dalam satu halaman saja.
Orang selalu
menganggap bahwa surat
lamaran harus ditulis dengan tangan, akan tetapi sekarang ini kenyataannya
tidaklah demikian. Kita sebaiknya mengetik surat lamaran kecuali kita memang diminta
untuk menulisnya dengan tangan.
Curriculum Vitae
Kita lazim
mengungkapkan diri kita melalui sebuah CV. Akan tetapi, CV ini adalah salah
satu cara mengungkapkannya, dan termasuk salah satu tulisan yang termasuk dalam
kategori resume. Ada
tiga macam resume yang umum digunakan yaitu:
- functional resume
- chronological resume
- curriculum vitae.
Namun demikian,
kita tidak usah terlalu risau dalam hal ini. Kalau di sini lazim dengan CV,
maka pakai saja CV daripada dianggap aneh oleh pembaca surat lamaran kita.
Meskipun sekarang
ini banyak template yang tersedia di internet, yang menyajikan contoh akan
tetapi bukankah pengalaman orang berbeda-beda sehingga kita sebaiknya menulis
dengan kemampuan sendiri tidak asal comot template tersebut.
Pada dasarnya
resume adalah suatu summary sheet dalam format outline dengan key headings yang
memuat : “job objective”, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, data
pribadi, atau bahkan sampai dengan referensi, apabila diperlukan.
Job Objective
Dalam template yang
banyak tersedia di internet bagian ini selalu menyertai cv. Acuan tersebut
biasanya dilakukan oleh orang-orang di negara lain, terutama di negara maju.
Akan tetapi, dalam budaya kita, bagian yang berisi tujuan/posisi yang kita
harapkan sering dimasukkan dalam surat
lamaran. Dengan demikian, CV tidak perlu memuat hal ini. Perbedaan ini juga
terjadi di antara para profesional atau konsultan kerja. Sebagian dari mereka
menganggap bahwa hal ini tidak perlu ada dan sebagian lain menganggap bagian
ini perlu ada, karena menurut mereka, apabila tidak ada si reviewer kerja ini
harus susah payah mengambil kesimpulan dari CV tersebut.
Pengalaman kerja
Bagian ini
merupakan catatan pekerjaan yang pernah kita lakukan. Meskipun pekerjaan kita
secara keseluruhan menarik perhatian si prospective employer, tetapi biasanya
mereka tertarik pada pekerjaan yang terakhir dan pekerjaan yang paling menonjol
dalam pengalaman kita. Oleh karena itu, bagian ini sebaiknya ditulis lebih
detail. Bagian ini biasanya memuat: kapan kita bekerja, perusahaan apa,
pekerjaan ada, apa yang pernah diraih, dan tanggung jawab apa yang dipegang.
Latar Belakang
Pendidikan
Bagian ini termasuk
daftar sekolah kita sekaligus informasi kapan kita menempuhnya. Gelar yang
didapatkan, dan kalau ada penghargaan yang diperoleh selama sekolah, sebaiknya
ditulis juga. Daftar aktivitas ekstrakulikuler dapat juga dimasukkan.
Memasukkan data dalam bagian ini sangat bervariasi. Bagi mereka yang mempunyai
banyak pengalaman pendidikan, maka kursus kursus dapat saja tidak dimasukkan namun
jika kita tidak mempunyai pendidikan yang banyak, kita biasanya dapat
memasukkan daftar kursus-kursus yang lain. Jadi, banyak tidaknya yang
dimasukkan sangat bervariasi.
Data Pribadi
Bagian ini dapat
saja berisi keadaan fisik seperti tinggi, berat, kesehatan, serta umur, hobi,
aktivitas bermasyarakat, dan afiliasi profesional. Akan tetapi, informasi yang
kita berikan ini juga sangat tergantung dari kebutuhan atau pekerjaan yang kita
inginkan.
Hal-hal yang
biasanya terjadi dalam pembuatan CV
- Tidak memasukkan data penting
- Membicarakan hal yang tidak relevan atau berbunga-bunga
- Terlalu membual tetapi tidak didukung dengan fakta
- Terlalu memuja tempat pekerjaan sebelumnya
- Tidak memuat tujuan karier yang jelas
- Pekerjaan yang cepat berpindah
- Terlalu memuja diri sendiri
- Terlalu panjang
- Adanya jeda antara sekolah dan pekerjaan yang tidak dijelaskan mengapa terdapat jeda tersebut.
- Penampilan yang terlalu menyolok.
- Kesalahan gramatikal dan bahasa lainnya.
Sebagai kesimpulan,
untuk menguji tentang kesuksesan resume kita, kita dapat menanyakan kepada diri
kita sendiri “Jika saya membaca resume ini apakah saya akan menerima calon
karyawan ini?”
Sekian, terima
kasih. Selamat berjuang!
0 comments:
Post a Comment