Pendahuluan
Menangani
pelanggan yang kecewa terhadap pelayanan kita bukanlah sesuatu yang mudah
apalagi bagi orang yang memahami bahwa pelanggan adalah orang yang paling
penting yang menerima jasa perusahaan. Untuk merekalah kita bekerja dan
merekalah yang membayar gaji saya. Banyak orang yang mengatakan “bagaimana
mungkin saya membuatnya kecewa, padahal saya sudah bekerja sebaik-baiknya
sesuai dengan standard operation procedure.” Kenyataannya adalah kekecewaan
selalu menyertai suatu aktivitas melayani. Menurut masukan, Hotel Patra Jasa
sering menghadapi keluhan seperti misalnya:
- masalah parkir yang jauh
- masalah FO yang kurang ramah
- masalah laundry
- masalah bell boy yang kurang cekatan
Mengapa
hal tersebut terjadi? Bagaimana kita menghadapinya secara cepat dan
professional? Yang paling penting kita menyadari bahwa keluhan, betapapun
kecilnya, haruslah dicarikan jalan keluar. Orang Jawa mempunyai keyakinan bahwa
waktu menyelesaikan persoalan. Dalam hal tertentu memang demikian bahwa time
heals the wound, akan tetapi dalam hal pelayanan hal ini tidak benar karena
kekecewaan pelanggan adalah seperti bola salju yang turun gunung. Makin lama
makin membesar dan apabila makin membesar kita tidak kuasa menanggulanginya.
Mereka malas datang, hotel sepi dan kita malas bekerja.
Keberhasilan memuaskan pelanggan mengharuskan semua yang
terlibat dalam Hotel Patra Jasa harus mempunyai konsentrasi yang sama yaitu
orientasi kepuasan pelanggan. Siapa pelanggan itu bagi Patra Jasa? Mereka
adalah tamu hotel, atau dapat juga perusahaan–perusahan yang memberi
kepercayaan kpd hotel, atau bahkan dapat juga mereka yang mengantar surat atau sekedar
mencari informasi bahkan yang memohon sumbangan. Hal ini berarti suatu kegiatan
yang melibatkan seluruh insane yang ada di Hotel Patra Jasa. Jadi bukan hanya
staf gugus depan, pengawasan atau pencatatan keluhan, yang harus bersikap yang
berorientasikan pelanggan, tetapi semuanya.
Mengapa Mereka Kecewa dan Mengeluh?
Terlebih dulu haruslah dipahami sebab-sebab timbulnya
keluhan atau kekecewaan. Sebelum kita membahas tentang complaints kita terlebih
dulu mengetahui kerangka timbulnya kepuasan dan keluhan pelanggan. Secara
keseluruhan keluhan dan kepuasan muncul karena:
1. Kualitas
produk
2. Kualitas
pelayanan
3. Faktor
pribadi
4. Faktor
situasi
5. Harga
Sedangkan kualitas pelayanan hotel Patra Jasa dapat
mempunyai dimensi:
1. Tangibles
atau kualitas pelayanan yang menyangkut masalah fisik hotel, misalnya:
peralatan, kebersihan, kualitas folder atau flyers
2. Reliability
atau keterandalan. Maksudnya disini adalah apakah hotel dapat diandalkan dalam
janjinya; kalau customer mempunyai masalah, hotel menunjukkan kesungguhan dalam
menanganinya; pelayanannya cepat; selalu berusaha untuk tidak melakukan
kesalahan
3. Responsiveness
atau tanggap berarti kualitas pelayanan yang berhubungan dalam menanggapi
customers misalnya: pelayanannya tepat, selalu tanggap membantu pelanggan,
hotel tidak terlihat repot melayani pelanggan
4. Assurance
menyangkut masalah kepastian pelayanan. Maksudnya di sini adalah penyangkut
pegawai hotel yang selalu menimbulkan rasa percaya diri bagi customer; customer
merasa aman kalau mengadakan transaksi dengan customer; pegawai hotel mempunyai
pengetahuan untuk menjawab pertanyaan pelanggan.
5. Empati
ini menyangkut masalah bagaimana individu pegawai hotel melayani tamunya.
customer merasa diperhatikan kepentingannya pribadinya; waktu pelayanannya
memberikan kenyamanan bagi customer; pelayanannya tulus, mengerti apa yang
dibutuhkan oleh pelanggan.
Permasalahan yang muncul sehingga timbul keluhan adalah
karena adanya Gap atau jeda antara dimensi kualitas ideal pelayanan yang
diharapkan customer dengan kenyataan yang dihadapi di hotel. Jeda tersebutlah
yang menimbulkan keluhan. Hal-hal yang harus dihindari memang menyangkut
masalah bagaimana seorang pegawai hotel menanggapinya. Bagaimana?
Apakah
prosedur mempersulit Pelanggan?
·
Banyak pelanggan yang tidak puas dan
mengeluh karena Anda terlalu berbelit-belit, istilah Anda sukar dipahami; mereka
menjadi emosional ketika berurusan dengan Anda
·
Pelanggan baru sering kebingungan dan
terkejut saat menghadapi Anda. Mereka bertanya apakah dapat diberikan salinan
istilah dan aturan Anda
·
Lama bagi karyawan baru untuk
memahami dan melaksanakan prosedur Anda.
Prosedur
dan sistem yang ramah terhadap pelanggan
·
Prosedur Anda dirasa pelanggan masuk
akal dan membantu mereka mencapai tujuan
·
Kata-kata yang digunakan serta cara
mengerjakan tugas tidak dirasa membingungkan dan aneh
·
Penilaian pelanggan setelah berurusan
dengan Anda positif karena Anda berkesan sopan, ramah, dan mau membantu
kesulitan mereka.
·
Bagi pelanggan aturan-aturan Anda
tidak dirasakan sebagai “kendala”, namun sebagai alat untuk memuaskan mereka,
atau paling tidak , merupakan penjelasan jika pemenuhan kebutuhan secara penuh
mustahil diberikan. (Maculay dan Cook, 1996)
Mereka
selalu ingin dianggap penting, Jadi Tingkatkan Keramahan, Bagaimana?
·
Pertahankan kesederhanaan aturan.
Jika terlalu banyak atau kompleks, aturan justru tidak akan diiindahkan.
·
Mengevaluasi kembali
peraturan-peraturan
·
Periksalah apakah prosedur tertulis
dan pelaksanaannya sudah perubahan di lapangan.
·
Jangan terlalu kaku dengan standar
yang ada.
·
Upayakan selalu cara fleksibel dan
cepat untuk mengatasi kesalahan dan keluhan. Selalu sedia untuk membetulkan
kesalahan.
·
Tanamkan selalu nilai dan prinsip di
balik prosedur. Hal ini mendorong timbulnya komitmen, pemahaman, dan semangat
ketika melaksanakan prosedur tersebut.
·
Mencari masukan masukan dari
pelanggan secara berkala berdasarkan pada kasus-kasus tertentu, mintalah
pelanggan untuk menceritakan pengalamannya ketika berurusan dengan perusahaan
Anda
Apakah
memuaskan berarti memberikan pelanggan apa yang dia mau? Tentu saja tidak!
Pandai-pandailah bersikap dan berperilaku!
·
Beri kesempatan kepada pelanggan
untuk menjelaskan situasinya secara lengkap. Dengar secara aktif tanpa
memapasnya di tengah.
·
Tunjukkan tanggung jawab Anda
terhadap situasi, dengan menggunakan kalimat semisal “saya prihatin
mendengarnya”, ‘rasanya hal itu sangat mengganggu Anda”, atau kalimat serupa
yang mencerminkan empati Anda terhadap masalah yang dirasakan pelanggan.
·
Tunjukkan bahwa Anda akan mengambil
alih tanggung jawab untuk situasi tersebut dan bahwa Anda bersedia membantu.
·
Tanyailah pelanggan untuk menemukan
faktanya. Tulis semuanya dan buat ringkasannya untuk menunjukkan kepada
pelanggan bahwa Anda telah memahami sepenuhnya permasalahn mereka.
·
Menyetujui satu keputusan bersama
pelanggan mengenai keberatan itu. Katakan apa yang dapat Anda lakukan bukan
sebaliknya.
·
Pastikan bahwa Anda melakukan apa
yang telah dijanjikkan. Selanjutnya selesaikan bersama pelanggan untuk
memastikan bahwa mereka puas.
·
Senantiasa berikan informasi kepada
pelanggan.
·
Jangan tampak seperti orang tak
berminat.
·
Jangan kehilangan kendali, jangan
tunjukkan kegusaran Anda kepada pelanggan menyangkut situasi tersebut.
·
Jangan biarkan pelanggan tahu bahwa
keberatannya cuma soal sepele, yang telah berulangkali Anda dengan sebelumnya.
·
Jangan bersikap tidak luwes.
Mengatakan, “Memang, itu’kan kebijakan perusahaan,” atau “Kami tak dapat
melakukannya,” akan menyakitkan hati pelanggan.
·
Jangan persalahkan orang lain.
Pelanggan tidak peduli dengan kebijakan internal Anda. Ia perlu pemecahan atas
masalahnya sekarang juga.
·
Jangan plin-plan
·
Jangan menangis
·
Dapatkan perhatian pelanggan
·
Kendalikan pelanggan yang keras
kepala
0 comments:
Post a Comment