Album Photo Ke-1

Contoh Portofolio kami,, persiapan shooting film FTV.

Album Photo Ke-2

Shooting acara pelatihan di Abhiseka,,Pelatihan Public Speaking Angkatan Ke-49.

Album Photo Ke-3

Penutupan Pelatihan Public Speaking Angkatan Ke-51,,Pelatihan di Abhiseka Training Center,,Jalan Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta.

Album Photo Ke-4

Menerima Copy CD/DVD dan Video Shooting, Service Komputer PC maupun Notebook dengan Harga Murah Meriah, untuk Wilayah Jogjakarta Hubungi 081 8080 11944.

Ini Album Photo Ke-5

Kami juga melayani pembuatan Video Company Profile, film Dokumenter, Video Klip, Jasa pembuatan Iklan, dll

Showing posts with label Materi Public Relations. Show all posts
Showing posts with label Materi Public Relations. Show all posts

Friday 3 May 2013

BAHAN MATERI MARKETING PLAN

OUTLINE MARKETING PLAN


1.      Kelompok dibentuk berdasarkan kelompok perusahaan atau instansi yang sejenis. Apabila anggota kelompok dalam suatu kelompok berasal dari berbagai perusahaan/instansi, maka dibuat kesepakatan perusahaan/instansi mana yang akan dipilih sebagai obyek observasi
2.      Kelompok beranggotakan 3 – 5 orang peserta, tergantung total jumlah peserta.
3.      Tugas kelompok adalah membuat marketing plan (perencanaan pemasaran). Panduan atau outline untuk Marketing Plan (Peter Doyle, 2002) adalah sebagai berikut:
  1. Business Mission
Business Mission atau Misi Bisnis menggambarkan secara khusus jangkauan keunikan bisnis, visi perusahaan, kompetensi khusus perusahaan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Komponen pernyataan misi terdiri dari:
1.      Definisi jangkauan keunggulan bisnis
2.      Visi bisnis yang ingin dicapai
3.      Keunggulan kompetensi dan keunggulan bersaing
4.      Stakeholder kunci
  1. Strategic Objectives
Strategic Objectives atau Tujuan Bisnis menggambarkan pilihan-pilihan strategis  perusahaan berupa pertumbuhan, pengelolaan, produksi, pengurangan produksi dan pembentukan bisnis baru dan sebagainya yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Ada 6 tipe objektif/tujuan:
1.      Tujuan pangsa pasar
2.      Tujuan inovasi
3.      Tujuan sumber daya
4.      Tujuan produktivitas
5.      Tujuan sosial
6.      Tujuan profit
  1. Resource Allocation
Perusahaan menetapkan Resource Allocation atau Alokasi Sumber Daya pemasaran. Pilihan terhadap keputusan tentang alokasi sumber daya tergantung banyak faktor, seperti: produk dan pasar  
  1. Strategic Focus
Strategic Focus atau fokus strategi  dalam memperbaiki profit produk memiliki 2 alternatif cara, yaitu:
1.      Fokus terhadap peningkatan volume produk (ekspansi pasar atau penetrasi ke pasar yang lebih besar)
2.      Fokus dalam produktivitas (profit/keuntungan lebih banyak dari volume yang sama) dengan cara pemangkasan biaya, menaikkan harga atau memperbaiki sales mix (contoh: mengeliminasi  aktivitas yang rendah dalam menghasilkan profit/keuntungan)
  1. Customer Targets
Customer Targets atau Target Customer memilih customer yang tepat. Dalam menetapkan target customer, manajemen membutuhkan informasi untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1.      Siapa customer dan siapa saja sebaiknya yang dipilih?
2.      Segmen-segmen customer apa yang sebaiknya ditargetkan?
3.      Siapa yang membuat keputusan membeli?
4.      Apa yang mereka beli?
5.      Dimana mereka membeli?
6.      Kapan mereka membeli?
  1. Competitor Targets
Competitor Targets atau target pesaing dibuat dengan menganalisa pesaing dengan 5 panduan pertanyaan, yaitu:
1.      Siapa saja pesaing?
2.      Apa saja objective mereka?
3.      Apa saja kekuatan dan kelemahan mereka?
4.      Apa saja strategi yang digunakan untuk menghadapi mereka?
5.      Apa saja sebaiknya strategi yang dilakukan untuk merespon strategi pesaing?
  1. Competitive Advantage
Competitive Advantage atau Keunggulan Kompetitif merupakan aspek marketing yang penting. Keunggulan benchmarking membandingkan kepuasan customer dengan produk, pelayanan dan relasi perusahaan dengan para pesaing kunci. Keunggulan benchmarkingmelibatkan 5 tahap, yaitu:
1.      Menentukan faktor-faktor untuk mencapai sukses yang penting
2.      Mengukur bagaimana customer mengenal bisnis selama faktor-faktor sukses penting berlangsung
3.      Mengukur bagaimana customer mengenal pesaing-pesaing kunci selama faktor-faktor sukses penting berlangsung
4.      Mengukur gap performa
5.      Menghasilkan rencana aksi
  1. Marketing Mix
Marketing Mix dwfe
  1. Implementation and Control

KASUS ZOPP



MALIOBORO CASE



A.    Sebuah Perusahaan Konsultan Public Relations mendapat job dari Pemerintah Daerah untuk memperbaiki citra Malioboro sebagai salah satu ikon pariwisata di Yogyakarta. Perlu diketahui bahwa dalam 5 tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan manca negara/nusantara ke Yogyakarta cenderung menurun.
B.     Perusahaan ditugaskan untuk membuat perencanaan kegiatan dalam rangka memperbaiki citra malioboro tersebut.
C.     Kondisi Malioboro sekarang ini antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Lalu lintas tidak teratur dan cenderung semrawut
2.      Jumlah bis kota/taksi/becak/andong/sepeda motor/mobil yang melalui Malioboro cenderung berlebihan sehingga pada saat-saat tertentu sangat padat dan potensial ke macet.
3.      Perilaku penyeberang jalan yang melakukan penyeberangan di sembarang tempat
4.      Fasilitas parkir yang terbatas sehingga lahan untuk pejalan kaki digunakan untuk parkir kendaraan
5.      Tumpukan sampah, sudut-sudut jalan yang kotor dan bau, selokan-selokan yang digunakan untuk buang air para pejalan kaki/penghuni Malioboro
6.      Pedagang kaki lima yang menempati areal pejalan kaki menempati ruang yang disediakan sebagai jalur lambat kendaraan
7.      Keamanan pengunjung Malioboro yang sering rawan dari copet, jambret, pencuri sepeda motor/kendaraan lainnya
8.      Kondisi umum Malioboro yang jauh dari sebutan bersih dan nyaman
9.      Lain-lain
D.    Bagaimana menurut pendapat saudara:
1.      Permasalahan apa saja yang paling dominant di Malioboro
2.      Bagaimana caranya memperbaiki citra Malioboro
3.      Apa saja kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
4.      Kegiatan-kegiatan apa saja yang harus mendapatkan prioritas yang paling tinggi
5.      Lain-lain

LOBBYING

LOBBYING



Menurut kamus Webster lobbyist adalah "a person acting for a special interest group, who tries to influence the voting on legislation or the decisions of government administrators" Dari defenisi tersebut terlihat bahwa lobbying adalah suatu usaha terpadu dalam usaha mempengaruhi suatu keputusan yang akan diambil. Meskipun pada awalnya lobbying dilakukan terhadap legislator dan orang-orang pemerintah dan merupakan aktivitas lisan dan presentasi dalam masyarakat yang demokratis, akan tetapi sekarang  melobi ini umum dilakukan dan sebagai suatu usaha mempengaruhi pihak manapun yang berfungsi sebagai pengambil keputusan.

Komunikasi dan Lobbying

Dengan dapat dikatakan bahwa Lobbying merupakan bentuk aktivitas komunikasi baik lisan, tulis maupun visual. Karena termasuk dalam aktivitas komunikasi maka aturan-aturan dalam komunikasi pun berlaku dan penting dalam aktivitas ini.  Karena kesuksesan dalam lobbying tergantung pada komunikasi yang efektif, maka harus dipunyai ketrampilan berbicara dan mendengarkan atau berkomunikasi sehingga suatu komunikasi menjadi efektif.

Lobbying

Orang biasanya menggambarkan seorang lobbyist atau pelobi sebagai seseorang yang banyak dan pandai berbicara dengan cepat sehingga dapat mempengaruhi orang lain. Pada masa sekarang ini, ketika ilmu dan informasi berkembang dengan cepat, seorang pelobi dapat berupa seseorang yang pendiam, terpelajar bahkan dapat berupa seorang wanita yang sangat menguasai statistik dan informasi tentang laporan-laporan penelitian.

Karena proses lobbying yang umum dijalankan adalah membujuk para pengambil keputusan maka kerja pelobi dapat meliputi perencanaan yang strategis, membuat rancangan komunikasi yang komprehensif, serta mengkampanyekan atau mengkomunikasikan image yang hendak dibangun.  Jadi dapat dikatakan bahwa pelobi bukanlah orang yang dapat  berbicara saja karena modal untuk melobi, yang berupa informasi, data, pengetahuan, haruslah ada. Aktivitas aktivitas perencanaan yang strategis dan komprehensif tersebut juga menyangkut aktivitas-aktivitas awal dalam melobi. Pertanyaannya adalah: Bagaimana membuat aktivitas praktis yang dibutuhkan sebagai sarana "membujuk" atau melobi ini? Menurut Peter Carlson dalam artikel "The Image Makers" (Washington Post), aktivitas-aktivitas pelobi dapat meliputi:
·           Mengirim press release
·       Mengajarkan kliennya bagaimana muncul di TV dan berbicara di depan umum
·           Menulis pidato, brosur
·           Menulis editorial
·           Membujuk editor koran
·           Melobi
·           Sebagai matchmake


 
Modul Program Pelatihan Public Relations Lembaga Pengembangan SDM (Abhiseka Training Center)
Jl. Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta, Telp. 0274 566777
1 Nopember 2013 Editor oleh Rubby

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More