KIAT SUKSES MEMASUKI DUNIA KERJA
Wawancara Kerja
Secara
umum, seleksi terhadap calon karyawan dilakukan agar perusahaan dapat menemukan
bukti bahwa calon karyawan dapat menangani suatu pekerjaan tertentu dan
menemukan bukti bahwa calon tersebut akan sesuai dengan perusahaan (Bovee &
Thill: 384)
Wawancara
kerja merupakan salah satu bagian dari proses seleksi karyawan. Pada umumnya
jumlah yang akan diterima sebagai karyawan lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah yang melamar pekerjaan tersebut.
Sebagian besar perusahaan
dan lembaga yang akan menerima karyawan bahkan seringkali menggunakan wawancara
kerja sebagai metode yang paling utama dan diandalkan, mengingat biaya yang
dikeluarkan relatif murah dan dapat langsung bertatap muka dengan si pelamar.
Pada jenis pekerjaan
tertentu wawancara kerja dilakukan berkali-kali, sebelum para pelamar
ditetapkan diterima bekerja. Hal ini dilakukan oleh pemberi kerja karena
disadari bahwa kemampuan seorang calon karyawan tidak bisa diungkap dalam satu
wawancara saja tetapi memerlukan berbagai tahap agar pelamar yang terpilih
adalah yang benar-benar sesuai dengan yang diperlukan.
Bagi para pencari kerja,
wawancara kerja adalah ”entry point”
yang harus dilewati, dan pada sebagian pelamar sudah ber-ulang2 mengikuti
berbagai wawancara diberbagai tempat dan diberbagai perusahaan maupun lembaga,
tetapi pemahaman terhadap wawancara masih merupakan hal yang masih bersifat
“samar-samar”.
Meskipun para pelamar sudah
memahami bahwa wawancara merupakan salah satu bagian yang harus dilalui dalam
melamar pekerjaan, tetapi sebagian besar pelamar tidak siap untuk menghadapi
wawancara kerja.
Banyak pelamar yang sudah
lulus melewati ujian tertulis, psychotest bahkan ujian ketrampilan kerja tetapi
gagal ketika harus menghadapi wawancara. Beberapa hal yang ”sederhana” ketika ditanyakan dalam
wawancara sering menjadikan mereka menjadi “bingung” dan “bisu”.
Misalnya ketika para pelamar harus menjawab pertanyaan
- pertanyaan:- berapa gaji yang diinginkan,
- pekerjaan apa yang paling disukai,
- apakah lebih menyukai pekerjaan di kantor atau di lapangan,
- apakah lebih menyukai memimpin staff atau merupakan bagian dari staff yang dipimpin oleh seorang pimpinan kelompok,
- mana yang akan dipilih bekerja pada bagian dari perusahaan yang diluar kota (diproyek) atau dikantor pusat administrasi,
- mana yang lebih disukai bekerja pada anak perusahaan atau di induk perusahaan,
- apa yang saudara ketahui tentang perusahaan yang saudara lamar, dlsb.
Disisi
lain para pelamar sering kesulitan untuk mengetahui arah dan maksud
pewawancara, misalnya pada saat harus menjawab dan menjelaskan,
pertanyaan-pertanyaan berikut:
- bagaimana pandangan saudara terhadap perusahaan yang saudara lamar,
- apa pendapat saudara terhadap pekerjaan yang saudara inginkan dari perusahaan ini,
- dari gaji yang akan diterima setiap bulan, bagaimana rencana penggunaannya,
- siapa yang menanggung biaya selama studi,
- apakah bersedia melepas “jilbab” apabila disyaratkan oleh perusahaan, dlsb
Maksud dan Tujuan Wawancara
Kerja
Dengan demikian pada
umumnya tujuan dari wawancara kerja adalah:
- Untuk mengetahui apakah pelamar memiliki “kemampuan” yang dipersyaratkan, dan sekaligus mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk memperoleh pekerjaan yang ditawarkan,
- ·Untuk mengetahui kepribadian pelamar kaitannya dengan kondisi lingkungan yang akan dihadapi sesudah menjadi karyawan,
- Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan yang ditawarkan kepada calon karyawan,
- Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan untuk melengkapi informasi yang sudah diberikan pelamar dalam surat lamaran kerja,
Teknik
Wawancara Kerja
Teknik wawancara yang biasa
dipergunakan perusahaan maupun lembaga dalam melakukan wawancara kerja adalah
wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja behavioral. Dalam prakteknya
seringkali mengkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh hasil yang lebih
akurat.
1. Wawancara
kerja tradisional
2. Wawancara
kerja behavioral
Jenis Wawancara Kerja
- · Wawancara Seleksi (Screening Interview).
- · Wawancara Telepon (Telephone Interview).
- · Wawancara di Kampus / Sekolah (On-Campus Interview).
- · Wawancara di Pameran Kerja (Job Fair Interview).
- · Wawancara di Lokasi Kerja (On-Site Interview).
- · Wawancara Kelompok (Panel or Group Interview).
- · Wawancara Kasus (Case Interview).
Yang Dianjurkan Untuk
Wawancara
Mengingat pentingnya
wawancara pada proses seleksi penerimaan karyawan dan harus dilewati oleh para
pelamar pencari kesempatan kerja, maka hal-hal berikut layak diperhatikan untuk
persiapan sebelum menghadapi wawancara kerja, antara lain:
- Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara dan datang tepat waktu, usahakan 15 menit sebelum waktu yang ditentukan anda sudah ada ditempat.
- Apabila ada sesuatu yang mengakibatkan anda tidak hadir tepat waktu, maka harus memberitahukan kepada pewawancara (fihak perusahaan-lembaga).
- Siapkan surat lamaran dan CV anda serta dokumen yang diperlukan untuk mendukung wawancara, sertifikat, diploma, ijasah, surat penghargaan dan hal-hal lain yang dianggap perlu dan perlu ditunjukkan pada saat wawancara atau diperlukan untuk pemeriksaan dan pencocokan dokumen fotocopy dengan yang asli.
- Siapkan dokumen lain yang diperlukan untuk persyaratan wawancara antara lain siapkan surat panggilan, bila merupakan salah satu yang harus ditunjukkan.
- Berpakaian yang bersih, rapi, sopan dan formal kecuali kalau ditentukan lain oleh fihak perusahaan.
- Bersikap tenang, yakin dan selalu berfikir positip.
- Bersikaplah baik dengan menyapa kepada satpam, petugas resepsionis, dan petugas-petugas lain yang menangani kegiatan awal sebelum wawancara.
- Apabila harus mengisi buku tamu atau formulir yang telah disediakan maka isilah dengan lengkap dan benar.
- Ucapkan salam kepada pewawancara dan jika harus berjabat tangan, jabatlah dengan benar.
- Berdirilah dengan sikap yang benar dan duduklah dengan benar sesudah dipersilakan, dengan posisi yang tegak dan seimbang.
- Ingat dengan baik nama pewawancara dan jangan sampai keliru menyebut, serta lakukan kontak mata pada saat wawancara berlangsung.
- Tunjukkan minat, antusiasisme, kesungguhan dan ketertarikan saudara terhadap pekerjaan yang ditawarkan.
- Aturlah ekspresi suara saudara pada saat berbicara, pastikan bahwa suara saudara terdengar jelas oleh pewawancara dan hanya menggunakan bahasa formal.
- Perhatikan pernyataan dan pertanyaan dengan baik dan saudara hanya berbicara dan menjawab “fokus” hanya pada masalah yang ditanyakan.
- Tunjukkan kemampuan dan kelebihan diri saudara tetapi jangan berlebihan.
- Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus saudara lakukan selanjutnya dan ucapan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saudara.
Hal-hal yang harus
dihindari
a. Datang terlambat.
b. Kelihatan kesal dan tidak sabar karena
menunggu terlalu lama.
c. Tidak membawa dokumen yang diperlukan
untuk wawancara.
d. Mengikuti wawancara tanpa persiapan.
e. Merokok, mengunyah permen atau bersikap yang tidak pada tempatnya.
f. Berpakaian dan berdandan tidak pada
tempatnya.
g. Menjawab dengan “celetukan” atau
kata-kata, kalimat yang kurang perlu, pernyataan yang tidak jelas.
h. Lambat memberikan respon dan jawaban.
i. Mengalihkan topik pembicaraan ke
hal-hal yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan
j. Mencela diri sendiri, menjelekkan
mantan atasan, mantan rekan kerja atau perusahaan yang lama.
k. Memanipulasi data, berbohong atau
memberikan keterangan yang tidak sebenarnya.
l. Membawa perlengkapan yang kurang tepat
saat wawancara.
m. Memperlihatkan sikap putus asa, dengan
menyatakan bahwa bersedia bekerja untuk bidang apa saja, posisi dimanapun juga
dan mau melakukan apa saja asal bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut.
n. Mengajak teman atau keluarga pada saat
wawancara.
o. Mengemukakan hal-hal yang masih
bersifat kontroversial.
p. Menelpon atau menerima telepon, atau membaca buku
selama wawancara.Modul Pelatihan Job Interview
Divisi Training Abhiseka
Abhiseka Training Center
Jl.Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta , Telp. 0274 566777 Fax. 0274 555185
0 comments:
Post a Comment