Album Photo Ke-1

Contoh Portofolio kami,, persiapan shooting film FTV.

Album Photo Ke-2

Shooting acara pelatihan di Abhiseka,,Pelatihan Public Speaking Angkatan Ke-49.

Album Photo Ke-3

Penutupan Pelatihan Public Speaking Angkatan Ke-51,,Pelatihan di Abhiseka Training Center,,Jalan Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta.

Album Photo Ke-4

Menerima Copy CD/DVD dan Video Shooting, Service Komputer PC maupun Notebook dengan Harga Murah Meriah, untuk Wilayah Jogjakarta Hubungi 081 8080 11944.

Ini Album Photo Ke-5

Kami juga melayani pembuatan Video Company Profile, film Dokumenter, Video Klip, Jasa pembuatan Iklan, dll

Sunday 3 November 2013

WAWANCARA KERJA DAN JOB INTERVIEW

KIAT SUKSES MEMASUKI DUNIA KERJA

Wawancara Kerja



Secara umum, seleksi terhadap calon karyawan dilakukan agar perusahaan dapat menemukan bukti bahwa calon karyawan dapat menangani suatu pekerjaan tertentu dan menemukan bukti bahwa calon tersebut akan sesuai dengan perusahaan (Bovee & Thill: 384)

Wawancara kerja merupakan salah satu bagian dari proses seleksi karyawan. Pada umumnya jumlah yang akan diterima sebagai karyawan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang melamar pekerjaan tersebut. 

Sebagian besar perusahaan dan lembaga yang akan menerima karyawan bahkan seringkali menggunakan wawancara kerja sebagai metode yang paling utama dan diandalkan, mengingat biaya yang dikeluarkan relatif murah dan dapat langsung bertatap muka dengan si pelamar. 

Pada jenis pekerjaan tertentu wawancara kerja dilakukan berkali-kali, sebelum para pelamar ditetapkan diterima bekerja. Hal ini dilakukan oleh pemberi kerja karena disadari bahwa kemampuan seorang calon karyawan tidak bisa diungkap dalam satu wawancara saja tetapi memerlukan berbagai tahap agar pelamar yang terpilih adalah yang benar-benar sesuai dengan yang diperlukan.
Bagi para pencari kerja, wawancara kerja  adalah ”entry point” yang harus dilewati, dan pada sebagian pelamar sudah ber-ulang2 mengikuti berbagai wawancara diberbagai tempat dan diberbagai perusahaan maupun lembaga, tetapi pemahaman terhadap wawancara masih merupakan hal yang masih bersifat “samar-samar”.

Meskipun para pelamar sudah memahami bahwa wawancara merupakan salah satu bagian yang harus dilalui dalam melamar pekerjaan, tetapi sebagian besar pelamar tidak siap untuk menghadapi wawancara kerja. 
   
Banyak pelamar yang sudah lulus melewati ujian tertulis, psychotest bahkan ujian ketrampilan kerja tetapi gagal ketika harus menghadapi wawancara. Beberapa hal yang ”sederhana” ketika ditanyakan dalam wawancara sering menjadikan mereka menjadi “bingung” dan “bisu”.
Misalnya ketika para pelamar harus menjawab pertanyaan - pertanyaan:



  •   berapa gaji yang diinginkan,
  •  pekerjaan apa yang paling disukai,
  •  apakah lebih menyukai pekerjaan di kantor atau di lapangan,
  • apakah lebih menyukai memimpin staff atau merupakan bagian dari staff yang dipimpin oleh seorang pimpinan kelompok,
  •  mana yang akan dipilih bekerja pada bagian dari perusahaan yang diluar kota (diproyek) atau dikantor pusat administrasi,
  •  mana yang lebih disukai bekerja pada anak perusahaan atau di induk perusahaan,
  •  apa yang saudara ketahui tentang perusahaan yang saudara lamar, dlsb.



Disisi lain para pelamar sering kesulitan untuk mengetahui arah dan maksud pewawancara, misalnya pada saat harus menjawab dan menjelaskan, pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • bagaimana pandangan saudara terhadap perusahaan yang saudara lamar,
  •  apa pendapat saudara terhadap pekerjaan yang saudara inginkan dari perusahaan ini,
  • dari gaji yang akan diterima setiap bulan, bagaimana rencana penggunaannya,
  •  siapa yang menanggung biaya selama studi,
  • apakah bersedia melepas “jilbab” apabila disyaratkan oleh perusahaan, dlsb


Maksud dan Tujuan Wawancara Kerja
Dengan demikian pada umumnya tujuan dari wawancara kerja adalah:
  • Untuk mengetahui apakah pelamar memiliki “kemampuan” yang dipersyaratkan, dan  sekaligus mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untuk memperoleh pekerjaan yang ditawarkan,
  • ·Untuk mengetahui kepribadian pelamar kaitannya dengan kondisi lingkungan yang akan dihadapi sesudah menjadi karyawan,
  • Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan yang ditawarkan kepada calon karyawan,
  • Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan untuk melengkapi informasi yang sudah diberikan pelamar dalam surat lamaran kerja,

Teknik Wawancara Kerja
Teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan maupun lembaga dalam melakukan wawancara kerja adalah wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja behavioral. Dalam prakteknya seringkali mengkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.
1.   Wawancara kerja tradisional
2.   Wawancara kerja behavioral
Jenis Wawancara Kerja
  • ·      Wawancara Seleksi (Screening Interview).
  • ·      Wawancara Telepon (Telephone Interview).
  • ·      Wawancara di Kampus / Sekolah (On-Campus Interview).
  • ·      Wawancara di Pameran Kerja (Job Fair Interview).
  • ·      Wawancara di Lokasi Kerja (On-Site Interview).
  • ·      Wawancara Kelompok (Panel or Group Interview).
  • ·      Wawancara Kasus (Case Interview).

Yang Dianjurkan Untuk Wawancara
Mengingat pentingnya wawancara pada proses seleksi penerimaan karyawan dan harus dilewati oleh para pelamar pencari kesempatan kerja, maka hal-hal berikut layak diperhatikan untuk persiapan sebelum menghadapi wawancara kerja, antara lain:

  1. Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara dan datang tepat waktu, usahakan 15 menit sebelum waktu yang ditentukan anda sudah ada ditempat.
  2. Apabila ada sesuatu yang mengakibatkan anda tidak hadir tepat waktu, maka harus memberitahukan kepada pewawancara (fihak perusahaan-lembaga). 
  3. Siapkan surat lamaran dan CV anda serta dokumen yang diperlukan untuk mendukung wawancara, sertifikat, diploma, ijasah, surat penghargaan dan hal-hal lain yang dianggap perlu dan perlu ditunjukkan pada saat wawancara atau diperlukan untuk pemeriksaan dan pencocokan dokumen fotocopy dengan yang asli.
  4. Siapkan dokumen lain yang diperlukan untuk persyaratan wawancara antara lain siapkan surat panggilan, bila merupakan salah satu yang harus ditunjukkan.
  5. Berpakaian yang bersih, rapi, sopan dan formal kecuali kalau ditentukan lain oleh fihak perusahaan.
  6. Bersikap tenang, yakin dan selalu berfikir positip.
  7. Bersikaplah baik dengan menyapa kepada satpam, petugas resepsionis, dan petugas-petugas lain yang menangani kegiatan awal sebelum wawancara.
  8. Apabila harus mengisi buku tamu atau formulir yang telah disediakan maka isilah dengan lengkap dan benar.
  9. Ucapkan salam kepada pewawancara dan jika harus berjabat tangan, jabatlah dengan benar.
  10. Berdirilah dengan sikap yang benar dan duduklah dengan benar sesudah dipersilakan, dengan posisi yang tegak dan seimbang.
  11. Ingat dengan baik nama pewawancara dan jangan sampai keliru menyebut, serta lakukan kontak mata pada saat wawancara berlangsung.
  12. Tunjukkan minat, antusiasisme, kesungguhan dan ketertarikan saudara terhadap pekerjaan yang ditawarkan.
  13. Aturlah ekspresi suara saudara pada saat berbicara, pastikan bahwa suara saudara terdengar jelas oleh pewawancara dan hanya menggunakan bahasa formal. 
  14. Perhatikan pernyataan dan pertanyaan dengan baik dan saudara hanya berbicara dan menjawab “fokus” hanya pada masalah yang ditanyakan.
  15. Tunjukkan kemampuan dan kelebihan diri saudara tetapi jangan berlebihan.
  16. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus saudara lakukan selanjutnya dan ucapan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saudara.

Hal-hal yang harus dihindari

a.    Datang terlambat. 
b.    Kelihatan kesal dan tidak sabar karena menunggu terlalu lama.
c.    Tidak membawa dokumen yang diperlukan untuk wawancara.
d.    Mengikuti wawancara tanpa persiapan.
e.    Merokok, mengunyah permen atau  bersikap yang tidak pada tempatnya.
f.      Berpakaian dan berdandan tidak pada tempatnya.
g.    Menjawab dengan “celetukan” atau kata-kata, kalimat yang kurang perlu, pernyataan yang tidak jelas.
h.    Lambat memberikan respon dan jawaban.
i.       Mengalihkan topik pembicaraan ke hal-hal yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan
j.   Mencela diri sendiri, menjelekkan mantan atasan, mantan rekan kerja atau perusahaan yang lama.
k.    Memanipulasi data, berbohong atau memberikan keterangan yang tidak sebenarnya.
l.       Membawa perlengkapan yang kurang tepat saat wawancara.
m.  Memperlihatkan sikap putus asa, dengan menyatakan bahwa bersedia bekerja untuk bidang apa saja, posisi dimanapun juga dan mau melakukan apa saja asal bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut.
n.    Mengajak teman atau keluarga pada saat wawancara.
o.    Mengemukakan hal-hal yang masih bersifat kontroversial.
p.  Menelpon atau menerima telepon, atau membaca buku selama wawancara.


Modul Pelatihan Job Interview
Divisi Training Abhiseka 
Abhiseka Training Center
Jl.Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta , Telp. 0274 566777 Fax. 0274 555185

SURAT LAMARAN KERJA

SURAT LAMARAN KERJA




Surat lamaran kerja harus dibuat sedemikian rupa, sehingga menarik bagi yang akan membacanya.
Pada bagian pembuka surat lamaran kerja seharusnya berisi: rangkuman kualifikasi yang dimiliki yang relevan dengan jabatan yang diinginkan, menyebut nama seseorang yang “familier” sebagai sumber informasi atau sumber informasi lain tentang adanya lowongan kesempatan kerja diperusahaan tersebut, berikan pertanyaan atau pernyataan keinginan untuk bergabung dalam rangka memenuhi kebutuhan atau ikut memecahkan masalah yang ada diperusahaan tersebut, atau juga dapat menyebutkan “cuplikan” berita, iklan atau pengumuman lowongan kesempatan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.
Pada bagian pertengahan surat lamaran kerja berisi uraian singkat kualifikasi yang dimiliki yang relevan dengan jabatan yang diinginkan, yaitu pendidikan, pengalaman kerja, sikap, minat, aktifitas dan kualitas pelamar.
Pada bagian penutup surat lamaran kerja berisi harapan dan keinginan pelamar untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan tersebut, menuliskan alamat komunikasi, nomor telpon dan hal lain yang akan memudahkan pelamar untuk dihubungi.


Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  • Surat lamaran harus menampilkan kualifikasi atau pengalaman kerja yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang diinginkan.
  • Surat lamaran harus mengungkapkan hal-hal yang positip tentang kualifikasi yang dimiliki sehingga membangkitkan minat bagi yang membacanya.
  • Secara fisik surat lamaran harus rapi  dan menarik.
  • Ungkapkan hal-hal yang mengakibatkan pelamar berbeda dengan pelamar yang lain dan mengungkapkan segala sesuatunya berdasarkan kepentingan pembacanya.
  • Surat lamaran yang dibuat asal-asalan dan tidak spesifik ditujukan pada perusahaan yang bersangkutan pun, bisa memberi kesan kemalasan si pengirim dan pribadi yang semaunya serta kurang kreatif.
  • Padahal seharusnya surat lamaran,   disusun dengan cermat, sehingga dapat meyakinkan  pembacanya dan idealnya sebuah surat lamaran tidak menyisakan pertanyaan yang tidak perlu bagi pembacanya.
  • Jangan ada salah ejaan atau kesalahan mengetik terutama untuk nama perusahaan, nama orang, gelar dan hal-hal yang bersifat sensitive lainnya.
  • Alamatkan surat lamaran pada orang yang berwenang langsung dan konpeten, sehingga memberi kemungkinan yang lebih besar untuk lebih cepat sampai dan diproses. 
  • Gunakan tata bahasa dan kata-kata yang sesuai dengan pribadi pelamar sendiri, sehingga pembaca akan merasa seperti “berkomunikasi” dengan pelamar sendiri. Tidak dianjurkan untuk meniru dan mencontoh surat-surat orang lain ataupun buku “Contoh Menulis Surat Lamaran Kerja”. Pada dasarnya, perusahaan atau lembaga yang menerima lamaran kerja memerlukan kehadiran pelamar secara”orisinal”.
  • Gunakan kata dan frase yang berarti untuk perusahaan. Bila melamar dari sebuah iklan lowongan kerja di surat kabar, pastikan saudara mencantumkan kualifikasi yang disyaratkan dalam iklan tersebut.    

TIPS-TIPS
SELALU
°    Ketiklah surat aplikasi dan CV Anda, kecuali secara khusus Anda diminta untuk menggunakan tulisan tangan
°   Gunakan kertas berwarna putih atau warna yang bersih. Jangan menggunakan kertas bertekstur atau bercorak, karena akan menyulitkan orang yang membacanya
°     Kirimkanlah yang asli, jangan memfoto kopi surat aplikasi dan CV Anda
°  Cek ulang surat aplikasi dan CV Anda, jangan sampai ada kesalahan di dalamnya, terutama jika Anda meng-copy lalu mem-paste dari file lama Anda atau dari file orang lain.
°     MENANDATANGANI surat aplikasi Anda (CV tidak perlu ditandatangani)
°   Untuk surat aplikasi dalam bahasa inggris, jika tidak ada keterangan spesifik surat harus ditujukan kepada orang atau departemen tertentu, Anda bisa menggunakan salam “to Whom It May Concern”.



JANGAN PERNAH
°  Membuat surat aplikasi lebih dari SATU HALAMAN
°  Memasukkan hobi, olah raga dan kegiatan sosial Anda di dalam surat aplikasi
°  Memasukkan data pribadi yang tidak relevan, seperti usia, status pernikahan, No. KTP dan hal-hal yang akan Anda sertakan dalam berkas-berkas aplikasi.
°  BERBOHONG

Daftar Pustaka:
Bovee, L. Courland dan John V. Thill, “Business Communication Today”, Fourth Edition, New York: McGraw-Hill, Inc, 1995.
Djoko Purwanto, “Komunikasi Bisnis”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999.
Muslich Zainal Asikin, “Memahami Dunia Kerja”, Seminar Fakultas Psikologi Universitas Maranata – IPBSD, Bandung, 2002.
Muslich Zainal Asikin, “Job Interview for Engineer”, Seminar Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2002.
Muslich Zainal Asikin, “Komunikasi Bisnis”, Bahan Serahan Kuliah D3 FE UII, Yogyakarta, 2001.
Muslich Zainal Asikin, “Job Interview”, Seminar Mahasiswa Penerima Beasiswa PT DJARUM, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya, 2000 – 2001.
Muslich Zainal Asikin, “Profesionalisme, Engineering & Entrepreneurship”, Seminar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2002.



Modul Pelatihan Job Interview
Divisi Training Abhiseka 
Abhiseka Training Center
Jl.Ipda Tut Harsono No. 26 Yogyakarta , Telp. 0274 566777 Fax. 0274 555185
 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More