Sunday 28 April 2013

Materi Public Relations


Permasalahan penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga ekonomi dan bisnis, lembaga-lembaga sosial serta politik saat ini adalah masalah “hubungan” (relationship). Permasalahan ini berkisar pada pertanyaan “bagaimana membangun dan mengembangkan hubungan-hubungan yang baik antara lembaga/organisasi dengan masyarakat (public) demi tercapainya tujuan dari lembaga/organisasi tersebut.

Beberapa tahun belakangan ini, masyarakat makin gencar menerima bombardemen iklan baik itu pengenalan produk serta iming-iming berupa discount, hadiah, undian, atau bentuk-bentuk lain yang menggiurkan, yang disebarluaskan secara canggih lewat iklan-iklan pada media cetak maupun elektronika, poster, spanduk, baliho dan sebagainya. Kegiatan ini sebagaimana sering kita dengar, disebut Hard Promotion. Disebut demikian karena setiap pengusaha selalu giat mencari celah dan kesempatan serta gencar mempengaruhi konsumen lewat perang iklan secara besar-besaran dan didukung dana yang besar pula. Sedangkan PR, dapat dianggap sebagai Soft Promotion; karena tidak secara langsung dan terang-terangan membujuk dan mempengaruhi calon pembeli.

Public Relations berniat menguasai konsumen dan masyarakat pada umumnya melalui Citra yang ditawarkan, yang hasilnya secara kualitas justru akan lebih baik, karena upaya-upaya PR menghasilkan konsumen yang fanatik dan setia terhadap produk suatu industri.  Oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila saat sekarang ini jabatan atau profesi PR selalu dijadikan salah satu andalan oleh perusahaan-perusahaan atau industri-industri yang berkembang maju, terlebih-lebih industri jasa misalnya Bank, Asuransi, Transportasi, Akomodasi, dsb.

Beberapa pakar yang berperan dan menyumbang pengembangan Public Relations dengan pelbagai teori, antara lain :

·           Frank Jeffkins : PR consists of all forms of planned communication, Outward ang Inward, between an organization and its public, for the purpose of Achieving objectives concerning Mutual Understanding.

·           JC Scheidel (PR Director Division of Housing State of New York, USA) :PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha Manajemen untuk memperoleh Goodwill dan Pengertian dari pelanggannya, Pegawainya dan umum ;  Kedalam : Dengan mengadakan analisa terhadap diri sendiri. Keluar : Dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.

·           Emmerson Reek : PR adalah kelanjutan dari Proses penetapan kebijaksanaan, pelayanan, sikap, yang disesuaikan dengan kepentingan organisasi/institusi yang diwakilinya, untuk memperoleh Kepercayaan dan Goodwill dari Public.

·           Rex Harlow (International Public Relations Association) : PR adalah fungsi manajemen yang Khas, yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan, jalur bersama antara organisasi dan Publik-nya mengenai komunikasi, pengertian dan kerjasama. Melibatkan dan membantu manajemen agar tahu dan tanggap terhadap opini publik, menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen agar melayani publik maupun mendukung manajemen dalam memanfaatkan percobaan secara positif-efektif, menggunakan teknik penelitian dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
-->

BAGAIMANA PERKEMBANGAN PR DI INDONESIA?

Di Indonesia PR sebagai profesi baru dikenal pada sekitar tahun 1950-an (pada saat itu negara kita baru saja lepas dari masa penjajahan Belanda), kemudian berkembang bahkan pada dasa warsa berikutnya PR mendapat lahan cukup subur sejalan dengan perkembangan perekonomian pada saat itu. Selanjutnya pada dekade 10 berikutnya bahkan dekade terakhir ini, pertumbuhan dan perkembangan PR banyak dibutuhkan dan diminati oleh lembaga/Institusi/Industri.

Profesi PR banyak diincar dan merupakan jabatan menjaring banyak peminat, lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan PR banyak diincar dan merupakan jabatan menjaring banyak peminat, lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan PR tumbuh dengan marak, dan laris. Kemudian, sebagai bukti yang tidak dapat disanggah adalah, bahwa perusahaan-perusahaan besar yang sukses, selalu didukung oleh berkibarnya citra yang berkilauan, berkat upaya, kiat serta kegiatan PR-nya.

Dalam masyarakat kita dikenal 2 (dua) istilah yang konotasinya adalah PR, yaitu :
·         Hubungan Masyarakat disingkat Humas,
·         Public Relations disingkat Purel atau PR.
Dari segi bahasa, keduanya memberi arti yang sama/tidak berbeda. Bedanya (kalau ada) hanya sebatas bahasa saja, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris. Keduanya juga menjalankan fungsi yang sama, yaitu : Sebagai pengelola Arus Komunikasi/Informasi (secara timbal balik), dan fungsi tambahan adalah sebagai pelaksana protokoler. Dalam praktek sehari-hari ternyata terdapat perbedaan, ialah pada PR ada fungsi penting sekali, yaitu

: PR Menunjang Kegiatan Pemasaran

Pada dasarnya seorang Public Relations dalam menunjang keberhasilan mencapai tujuan utama manajemen perusahaan/organisasi yang hendak dicapai, haruslah melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Disamping itu harus mempunyai ketrampilan khusus, yaitu:

·         Creator
        Memiliki kreativitas dalam penciptaan suatu gagasan, ide-ide atau buah pikiran yang cemerlang.

·         Conceptor
Mempunyai kemampuan (skill) sebagai konseptor dalam hal penyusunan program kerja kehumasan dan program lainnya.



·         Mediator
Kemampuan menguasai teknik komunikasi, baik  secara lisan maupun tertulis dalam penyampaian pesan informasi dari lembaga/ organisasi yang diwakilinya kepada publik.

·         Problem Solver
Mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya, baik secara pro-aktif, inovatif, dinamis dan solutif.

 

DASAR-DASAR PUBLIC RELATIONS

Kegiatan Public Relations pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi. Tetapi berbeda dengan jenis kegiatan komunikasi yang lainnya, kegiatan komunikasi dalam public relations mempunyai ciri-ciri tertentu, disebabkan karena fungsi, sifat organisasi dari lembaga di mana public relations itu berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang terlibat, terutama publik yang menjadi sasaran, faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi dan sebagainya yang bersifat khas.

Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam Public Relations, sangat tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi yang efektif. Dalam kaitannya dengan prinsip komunikasi yang efektif, hal- hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan kerja seorang PR dalam menjalankan fungsinya adalah:

1.       RUANG LINGKUP PR

·         PR sebagai fungsi Manajerial
·         PR sebagai sarana promosi/pemasaran
·         PR sebagai image builder

2.       ORGANISASI PR

·         Posisi PR dalam struktur Organisasi
·         Peran PR dalam kegiatan pemasaran

3.       SIAPA MITRA PR ?

·         Masyarakat
·         Karyawan
·         Relasi (Instansi/ Asosiasi/ Company, dsb)
·         Para Opinion Leaders

4.       SIAPA PELAKSANA FUNGSI PR ?

Untuk industri jenis apapun, PR harus dilaksanakan dengan baik, oleh :

·         Porter (satpam/ bellboy/ doorman dsb),
·         Resepsionis
·         Customer Service
·         Sekretaris
·         Seluruh staf  pemasaran
·         Staf Public Relations itu sendiri
·         Para Manager
·         General manajer / Direktur, dst.
(Dalam skala pemerintahan, para Dubes pada hakekatnya adalah sebagai PR dalam skala besar)



Dosen Pengajar : Ir. Muslich Zainal Asikin, MBA, MT
 
Materi Lain dapat anda download disini :
https://rapidshare.com/files/2177858025/Dasar_Public_Relations.rar
https://rapidshare.com/files/1281453718/PR_dan_Konflik_di_PT.rar

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More