Permasalahan
penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga ekonomi dan bisnis,
lembaga-lembaga sosial serta politik saat ini adalah masalah “hubungan” (relationship).
Permasalahan ini berkisar pada pertanyaan “bagaimana membangun dan
mengembangkan hubungan-hubungan yang baik antara lembaga/organisasi
dengan masyarakat (public) demi tercapainya tujuan dari lembaga/organisasi tersebut.
Beberapa
tahun belakangan ini, masyarakat makin gencar menerima bombardemen
iklan baik itu pengenalan produk serta iming-iming berupa discount,
hadiah, undian, atau bentuk-bentuk lain yang menggiurkan, yang
disebarluaskan secara canggih lewat iklan-iklan pada media cetak maupun
elektronika, poster, spanduk, baliho dan sebagainya. Kegiatan ini
sebagaimana sering kita dengar, disebut Hard Promotion.
Disebut demikian karena setiap pengusaha selalu giat mencari celah dan
kesempatan serta gencar mempengaruhi konsumen lewat perang iklan secara
besar-besaran dan didukung dana yang besar pula. Sedangkan PR, dapat
dianggap sebagai Soft Promotion; karena tidak secara langsung dan terang-terangan membujuk dan mempengaruhi calon pembeli.
Public Relations
berniat menguasai konsumen dan masyarakat pada umumnya melalui Citra
yang ditawarkan, yang hasilnya secara kualitas justru akan lebih baik,
karena upaya-upaya PR menghasilkan konsumen yang fanatik dan setia
terhadap produk suatu industri. Oleh karena itu tidaklah mengherankan
apabila saat sekarang ini jabatan atau profesi PR selalu dijadikan salah
satu andalan oleh perusahaan-perusahaan atau industri-industri yang
berkembang maju, terlebih-lebih industri jasa misalnya Bank, Asuransi,
Transportasi, Akomodasi, dsb.
Beberapa pakar yang berperan dan menyumbang pengembangan Public Relations dengan pelbagai teori, antara lain :
· Frank Jeffkins : PR consists
of all forms of planned communication, Outward ang Inward, between an
organization and its public, for the purpose of Achieving objectives
concerning Mutual Understanding.
· JC Scheidel (PR Director Division of Housing State of New York, USA) :PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha Manajemen untuk memperoleh Goodwill
dan Pengertian dari pelanggannya, Pegawainya dan umum ; Kedalam :
Dengan mengadakan analisa terhadap diri sendiri. Keluar : Dengan
mengadakan pernyataan-pernyataan.
· Emmerson Reek
: PR adalah kelanjutan dari Proses penetapan kebijaksanaan, pelayanan,
sikap, yang disesuaikan dengan kepentingan organisasi/institusi yang
diwakilinya, untuk memperoleh Kepercayaan dan Goodwill dari Public.
· Rex Harlow (International Public Relations Association)
: PR adalah fungsi manajemen yang Khas, yang mendukung pembinaan dan
pemeliharaan, jalur bersama antara organisasi dan Publik-nya mengenai
komunikasi, pengertian dan kerjasama. Melibatkan dan membantu manajemen
agar tahu dan tanggap terhadap opini publik, menetapkan dan menekankan
tanggung jawab manajemen agar melayani publik maupun mendukung manajemen
dalam memanfaatkan percobaan secara positif-efektif, menggunakan teknik
penelitian dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
-->
BAGAIMANA PERKEMBANGAN PR DI INDONESIA?
Di
Indonesia PR sebagai profesi baru dikenal pada sekitar tahun 1950-an
(pada saat itu negara kita baru saja lepas dari masa penjajahan
Belanda), kemudian berkembang bahkan pada dasa warsa berikutnya PR
mendapat lahan cukup subur sejalan dengan perkembangan perekonomian pada
saat itu. Selanjutnya pada dekade 10 berikutnya bahkan dekade terakhir
ini, pertumbuhan dan perkembangan PR banyak dibutuhkan dan diminati oleh
lembaga/Institusi/Industri.
Profesi
PR banyak diincar dan merupakan jabatan menjaring banyak peminat,
lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan PR banyak diincar dan merupakan
jabatan menjaring banyak peminat, lembaga-lembaga pendidikan dan
pelatihan PR tumbuh dengan marak, dan laris. Kemudian, sebagai bukti
yang tidak dapat disanggah adalah, bahwa perusahaan-perusahaan besar
yang sukses, selalu didukung oleh berkibarnya citra yang berkilauan,
berkat upaya, kiat serta kegiatan PR-nya.
Dalam masyarakat kita dikenal 2 (dua) istilah yang konotasinya adalah PR, yaitu :
· Hubungan Masyarakat disingkat Humas,
· Public Relations disingkat Purel atau PR.
Dari
segi bahasa, keduanya memberi arti yang sama/tidak berbeda. Bedanya
(kalau ada) hanya sebatas bahasa saja, yaitu bahasa Indonesia dan
Inggris. Keduanya juga menjalankan fungsi yang sama, yaitu : Sebagai
pengelola Arus Komunikasi/Informasi (secara timbal balik), dan fungsi
tambahan adalah sebagai pelaksana protokoler. Dalam praktek sehari-hari
ternyata terdapat perbedaan, ialah pada PR ada fungsi penting sekali,
yaitu
: PR Menunjang Kegiatan Pemasaran
Pada dasarnya seorang Public Relations
dalam menunjang keberhasilan mencapai tujuan utama manajemen
perusahaan/organisasi yang hendak dicapai, haruslah melalui kerja sama
dengan berbagai pihak. Disamping itu harus mempunyai ketrampilan khusus,
yaitu:
· Creator
Memiliki kreativitas dalam penciptaan suatu gagasan, ide-ide atau buah pikiran yang cemerlang.
· Conceptor
Mempunyai kemampuan (skill) sebagai konseptor dalam hal penyusunan program kerja kehumasan dan program lainnya.
· Mediator
Kemampuan
menguasai teknik komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis dalam
penyampaian pesan informasi dari lembaga/ organisasi yang diwakilinya
kepada publik.
· Problem Solver
Mampu mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya, baik secara pro-aktif, inovatif, dinamis dan solutif.
DASAR-DASAR PUBLIC RELATIONS
Kegiatan
Public Relations pada hakekatnya adalah kegiatan komunikasi. Tetapi
berbeda dengan jenis kegiatan komunikasi yang lainnya, kegiatan
komunikasi dalam public relations mempunyai ciri-ciri tertentu,
disebabkan karena fungsi, sifat organisasi dari lembaga di mana public relations
itu berada dan berlangsung, sifat-sifat manusia yang terlibat, terutama
publik yang menjadi sasaran, faktor- faktor eksternal yang mempengaruhi
dan sebagainya yang bersifat khas.
Kunci
sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam Public
Relations, sangat tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi yang
efektif. Dalam kaitannya dengan prinsip komunikasi yang efektif, hal-
hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pertimbangan kerja seorang PR
dalam menjalankan fungsinya adalah:
1. RUANG LINGKUP PR
· PR sebagai fungsi Manajerial
· PR sebagai sarana promosi/pemasaran
· PR sebagai image builder
2. ORGANISASI PR
· Posisi PR dalam struktur Organisasi
· Peran PR dalam kegiatan pemasaran
3. SIAPA MITRA PR ?
· Masyarakat
· Karyawan
· Relasi (Instansi/ Asosiasi/ Company, dsb)
· Para Opinion Leaders
4. SIAPA PELAKSANA FUNGSI PR ?
Untuk industri jenis apapun, PR harus dilaksanakan dengan baik, oleh :
· Porter (satpam/ bellboy/ doorman dsb),
· Resepsionis
· Customer Service
· Sekretaris
· Seluruh staf pemasaran
· Staf Public Relations itu sendiri
· Para Manager
· General manajer / Direktur, dst.
(Dalam skala pemerintahan, para Dubes pada hakekatnya adalah sebagai PR dalam skala besar)
Dosen Pengajar : Ir. Muslich Zainal Asikin, MBA, MT
Materi Lain dapat anda download disini :
https://rapidshare.com/files/2177858025/Dasar_Public_Relations.rar
https://rapidshare.com/files/1281453718/PR_dan_Konflik_di_PT.rar